MUSIK ONE STOP


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Teori Kepemimpinan

Diposting oleh Fitriana Setya

Teori atau Model Kontingensi

Teori atau model kontingensi (Fiedler, 1967) sering disebut teori situasional karena teori ini mengemukakan kepemimpinan yang tergantung pada situasi. Model atau teori kontingensi Fiedler melihat bahwa kelompok efektif tergantung pada kecocokan antara gaya pemimpin yang berinteraksi dengan subordinatnya sehingga situasi menjadi pengendali dan berpengaruh terhadap pemimpin.
Bagi banyak pemimpin dalam suatu organisasi maupun pemimpin dalam bidang pekerjaan, sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan kepada bawahan; ataupun menangkap kesan bawahan anda. Kita pun mengetahui rasa hormat dan kepatuhan kepada atasan itu hanya dilakukan apabila kita menerapkan peraturan yang ketat dalam organisasi tersebut.
Padahal sebagai pemimpin sangat mendambakan bawahan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan; dan mengetahui semua posisi tugas dari masing – masing bagian. Maka dalam hal ini pimpimpin dituntut bersifat apresiatif, terbuka, bertanggung jawab, dan melakukan pendekatan yang baik pada karyawan. Sehingga prestasi kerja karyawan dapat meningkat dan perusahan pun berkembang.

Teori atau model Vroom&Yetton

Teori kepemimpinan Vroom&Yetton ini merupakan salah satu teori contingency. Teori ini dikembangkan oleh Vroom & Yetton (1973) dan disebut juga sebagai model normatif tentang kepemimpinan, karena mengarah kepada pemberian suatu rekomendasi tentang gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan dalam situasi tertentu, yang berfokus pada tingkat partisipasi yang diperbolehkan oleh pemimpin dalam pengambilan keputusan dan seleksi pendekatan yang akan memaksimalkan manfaat yang akan didapat kelompok dan pada waktu yang bersamaan, meminimalisasi gangguan pencapaian tujuan kelompok. Model yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus memimpin dalam berbagai situasi. Model ini menunjukan bahwa tidak ada corak kepemimpinan tunggal yg dapat diterapkan pada semua situasi.
Pada hakikatnya, model ini dapat digunakan sebagai alat untuk:
a. Membantu mengenali berbagai jenis situasi pemecahan persoalan secara berkelompok (group problem-solving situations)
b. Menyarankan gaya-gaya kepemimpinan mana yang dianggap layak untuk setiap situasi. Ada tiga parameter yang penting yaitu: (1) klasifikasi gaya kepemimpinan; (2) kriteria efektivitas keputusan; (3) kriteria penemukenalan jenis situasi pemecahan persoalan.
Lima pola umum Gaya Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan (Vroom & Yetton, 1973) :
1. Autocratic I: membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang saat ini terdapat pada pemimpin.
2. Autocratic II: membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang terdapat pada seluruh anggota kelompok tanpa terlebih dahulu menginformasikan tujuan dari penyampaian informasi yang mereka berikan.
3. Consultative I: berbagi akan masalah yang ada dengan individu yang relevan, mengetahui ide-ide dan saran mereka tanpa melibatkan mereka ke dalam kelompok; lalu membuat keputusan.
4. Consultative II: berbagi masalah dengan kelompok, mendapatkan ide-ide dan saran mereka saat diskusi kelompok berlangsung, dan kemudian membuat keputusan.
5. Group II: berbagi masalah yang ada dengan kelompok, mengepalai diskusi kelompok, serta menerima dan menerapkan keputusan apapun yang dibuat oleh kelompok

Teori atau model Path Goal

Menurut teori path-goal, suatu perilaku pemimpin dapat diterima oleh bawahan pada tingkatan yang ditinjau oleh mereka sebagai sebuah sumber kepuasan saat itu atau masa mendatang. Perilaku pemimpin akan memberikan motivasi sepanjang (1) membuat bawahan merasa butuh kepuasan dalam pencapaian kinerja yang efektif, dan (2) menyediakan ajaran, arahan, dukungan dan penghargaan yang diperlukan dalam kinerja efektif (Robins, 2002). Untuk pengujian pernyataan ini, Robert House mengenali empat perilaku pemimpin. Pemimpin yang berkarakter directive-leader, supportive leader, participative leader dan achievement-oriented leader. Berlawanan dengan pandangan Fiedler tentang perilaku pemimpin, House berasumsi bahwa pemimpin itu bersifat fleksibel. Teori path-goal mengimplikasikan bahwa pemimpin yang sama mampu menjalankan beberapa atau keseluruhan perilaku yang bergantung pada situasi (Robins, 2002).
Model kepemimpinan path-goal berusaha meramalkan efektivitas kepemimpinan dalam berbagai situasi. Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai path-goal karena memfokuskan pada bagaimana pimpinan mempengaruhi persepsi pengikutnya pada tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk menggapai tujuan.
Model path-goal menjelaskan bagaimana seorang pimpinan dapat memudahkan bawahan melaksanakan tugas dengan menunjukkan bagaimana prestasi mereka dapat digunakan sebagai alat mencapai hasil yang mereka inginkan. Teori Pengharapan (Expectancy Theory) menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku individu dipengaruhi oleh hubungan antara usaha dan prestasi (path-goal) dengan valensi dari hasil (goal attractiveness). Individu akan memperoleh kepuasan dan produktif ketika melihat adanya hubungan kuat antara usaha dan prestasi yang mereka lakukan dengan hasil yang mereka capai dengan nilai tinggi. Model path-goal juga mengatakan bahwa pimpinan yang paling efektif adalah mereka yang membantu bawahan mengikuti cara untuk mencapai hasil yang bernilai tinggi.

Contoh Kasus
Gugatan itu muncul menyusul rencana Facebook untuk melakukan ‘go publik’. Masalah hak paten biasa terjadi antara pembuat smartphone, tetapi ini untuk pertama kalinya masalah ini diributkan oleh YAHOO melayangkan gugatan atas kekayaan intelektual terhadap Facebook. Yahoo mengklaim jejaring sosial itu telah melanggar 10 hak patennya termasuk sistem dan metode untuk iklan di situs. Facebook membantah kedua ‘raksasa’ internet.
Dalam sebuah pernyataan dari Yahoo menyebutkan bahwa ini adalah kasus yang besar. “Paten Yahoo berkaitan dengan inovasi dalam produk online, termasuk layanan pesan, generasi berita berbayar, komentar sosial dan tampilan iklan, mencegah penipuan dan kontrol terhadap kerahasiaan,” seperti disebutkan dalam gugatan itu.
“Model jejaring sosial Facebook, yang mengizinkan pengguna untuk menciptakan profil dan terhubung dengan, diantara hal yang lain, seseorang atau bisnis, itu berbasis pada paten teknologi jeraring sosial yang dimiliki Yahoo.
Jejaring sosial mengisyaratkan bahwa Yahoo tidak berupaya keras untuk menyelesaikan masalah itu tanpa melibatkan pengadilan. Digambarkan langkah Yahoo ini menimbulkan teka-teki. “Kami kecewa terhadap Yahoo, yang selama ini merupakan mitra bisnis Facebook dan sebuah perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari asosiasinya dengan Facebook, dan memutuskan untuk menempuh jalur hukum,” tambahnya.
Sejarah berulang Kasus ini seperti ulangan dari keputusan Yahoo untuk menggugat Google menyusul penawaran saham perdana perusahaan tu pada 2004 lalu. Sengketa masalah hak paten itu dimenangkan Yahoo yang memperoleh sejumlah pembayaran.
Disebutkan Google melakukan penyelesaian kasus itu dengan menerbitkan 2,7 juta saham untuk saingannya. “Ini masuk akal bahwa Yahoo ingin mencoba taktik yang berhasil digunakan dimasa lalu,” kata analis teknologi di New York BGC Partner Colin Gillis kepada BBC. “Tetapi ada keputusasaan disana – tampaknya bahwa mereka akan men
dapatkan uang dengan mudah dari Facebook. Ini tidak akan menganggu IPO.”
Baru-baru ini Yahoo mengubah susunan pimpinannya, dan menunjuk Scott Thompson sebagai kepala eksekutif pada Januari lalu. Pendiri Yahoo, Jerry Yang, mengundurkan diri dari jajaran pimpinan pada Januari. Kepala perusahaan dan tiga direksi mengumumkan pengunduran diri mereka setelah itu.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa banyak karyawan Yahoo diperkirakan akan menghadapi pemecatan menyusul penurunan keuntungan. Keputusan Thompson untuk menggugat kemungkinan akan mendatangkan dana segar atau aset lain jika pengadilan mengabulkan gugatan itu.
“Ini menarik karena pertama kalinya hak paten dipermasalahkan media sosial,” kata Andrea Matwyshyn, asisten profesor studi hukum Wharton School, University of Pennsylvania.

Kesimpulan :
Menurut pendapat saya , masalah yang dihadapi oleh yahoo sekarang seharusnya gaya kepemimpinannya harus diperbaiki jangan seperti yang dahulu karena kalau gaya kepemimpinan seperti yang dahulu akan memperburuk masalah. Kasus ini termasuk dalam model kepemimpinan vroom&yetton. Seharusnya gaya kepemimpinannya seperti yang ada dalam lima pola umum gaya kepemimpinan dalam pengambilan keputusan (Vroom & Yetton, 1973) yaitu yang:
• Consultative I: berbagi akan masalah yang ada dengan individu yang relevan, mengetahui ide-ide dan saran mereka tanpa melibatkan mereka ke dalam kelompok; lalu membuat keputusan.
• Group II: berbagi masalah yang ada dengan kelompok, mengepalai diskusi kelompok, serta menerima dan menerapkan keputusan apapun yang dibuat oleh kelompok.

Sumber:
http://id.shvoong.com/business-management/management/2134393-teori-atau-model-kontingensi-dan/#ixzz1sTvAkUVu
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/teori-kepemimpinan-normative-vroom-yetton/
http://dwie-dwieblog.blogspot.com/2010/01/path-goal-teori-vroom-and-yetton.html
http://www.poskotanews.com/2012/03/14/yahoo-gugat-facebook/

SEMINAR "POTENSI AGRIBISNIS,PROSPEK DAN KEMUDAHAN BUDIDAYA LELE SANGKURIANG

Diposting oleh Fitriana Setya

SEMINAR "SELAMAT TINGGAL BANK KONVENSIONAL"

Diposting oleh Fitriana Setya


OYEEE

Seminar SMART WAY TO GET A JOB AND DEVELOP CAREER

Diposting oleh Fitriana Setya

lirik lagu Zivilia "setia"

Diposting oleh Fitriana Setya

Lirik Lagu Zivilia Setia Lyrics

Hari berganti bulan
Bulan berganti tahun
Waktu demi waktu berlalu
Namun kau tak pernah berubah
Seperti saat pertama kita bertemu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Masih ingatkah saat pertama ku kecup keningmu
Terucap janji sehidup semati kita bersama

Bersama dalam suka dan duka
Bersama dalam tangis dan tawa
Bersama dalam susah dan senang
Bersama melangkah seiring sejalan
Sampai hari ini ku masih setia

Masih ingatkah saat pertama ku kecup keningmu
Terucap janji sehidup semati kita bersama

[japanese]

(masih ingatkah saat pertama kau kecup keningku
Terucap janji sehidup semati)

Masih ingatkah saat pertama ku kecup keningmu
Terucap janji sehidup semati kita bersama

Source: http://liriklaguindonesia.net/zivilia-setia.htm#ixzz1rcy9rfzD

lirik lagu ST12 Cinta tak harus memiliki

Diposting oleh Fitriana Setya

ST 12 Cinta Tak Harus Memiliki lyrics

cinta indah
cinta juga bisa berubah menjadi sakit
begitu yang kurasakan kini
perih hatiku tinggalkan cinta

tak pernah terbayangkan
dan tak pernah terpikirkan
cintamu dan cintaku akan berpisah
namun harus kurelakan itu
untuk hidupmu agar lebih baik

reff :
maafkan aku
setulus hatimu
kepergian diriku itu bukan keingininku
terima saja dengan pilihan yang lain dari orang tuamu

jangan bersedih dengan keadaan ini
jika kamu menangis
aku juga ikut menangis
terima saja semua ini kulakukan untukmu


back to reff:

jangan bersedih dengan keadaan ini
jika kamu menangis
aku juga ikut menangis
terima saja semua ini kulakukan demi kebaikan mu

jangan bersedih dengan keadaan ini
jika kamu menangis
aku juga ikut menangis
terima saja semua ini kulakukan
terima saja semua ini kulakukan untukmu

Blackforest Caramel Cream Cake

Diposting oleh Fitriana Setya

Blackforest Caramel Cream Cake
Bahan cake :

10 kuning telur
4 putih telur
150 gr gula pasir
75 gr tepung terigu protein sedang
25 gr cokelat bubuk
15 gr susu bubuk
1/2 sdt baking powder
125 gr margarin
1 sdt cokelat pasta

Bahan cream caramel:

100 gr krim bubuk
200 ml air es
75 gr gula pasir
200 ml susu cair hangat
25 gr maizena
100 gr milk cooking chocolate, potong-potong
1/4 sdt garam
2 kuning telur, kocok lepas
5 lembar gelatin, rendam, peras

Bahan isi:

200 gr dark ceri, belah dua

Bahan sirup (aduk rata):

1 sdm gula pasir
1 sdm air panas
2 sdm rhum

Bahan toping:

150 gr dark cooking chocolate, serut lebar

Cara membuat:

Oleskan margarin pada 2 buah loyang diameter 22 cm tinggi 3 cm. Alasi kertas roti. Sisihkan.
Cake, kocok telur dan gula pasir sampai mengembang.
Masukkan tepung terigu, susu bubuk, cokelat bubuk, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
Panaskan margarin sampai meleleh. Tambahkan cokelat pasta. Aduk rata. Tuang sedikit-sedikit ke kocokan telur sambil diaduk perlahan.
Tuang di loyang yang sudah disiapkan.
Oven 25 menit dengan api bawah suhu 190 derajar Celcius sampai matang.
Cream caramel, kocok krim bubuk dan air es sampai setengah mengembang. Dinginkan dalam lemari es.
Gosongkan gula pasir. Masukkan susu cair. Aduk sampai larut. Angkat.
Aduk rata campuran susu, maizena, dan garam. Rebus sambil diaduk di atas api sedang sampai kental.
Tambahkan milk cooking chocolate. Aduk sampai larut. Matikan api. Masukkan kuning telur. Aduk rata.
Nyalakan api. Masak lagi sambil diaduk sampai matang. Tambahkan gelatin. Aduk sampai larut. Angkat.
Tuang sedikit-sedikit ke dalam kocokan krim sambil dikocok perlahan.
Ambil selembar cake. Oleskan bahan sirup. Oleskan cream karamel.
Tata dark ceri. Tutup dengan cake. Oles dengan bahan sirup. Tutup seluruh permukaan cake dengan sisa cream. Dinginkan dalam lemari es.
Tutup seluruh permukaan cake dengan serutan dark cooking chocolate.

http://www.resep-resep-kue.com/resep-detail.php?id=472

The Real Black Forest

Diposting oleh Fitriana Setya

The Real Black Forest

Bahan:

100 gr terigu protein rendah/sedang
1 sdm emulsifier (=15 gr)
100 gr mentega, lelehkan
200 gr gula pasir
1/4 sdt vanili
8 bt telur (ukuran sedang)
60 gr coklat bubuk
40 gr maizena
500 gr krim kocok/butter cream
100 gr Dark Cooking Chocolate (DCC)
10 buah cherry merah
1 kaleng cherry hitam, saring, pisahkan airnya




Cara membuat:

Campur terigu, coklat bubuk dan maizena, aduk rata.
Kocok telur, gula dan emulsifier hingga mengembang dan kental (10-15 menit, sampai jambul petruk).
Masukkan campuran tepung sambil diayak, aduk hingga tercampur rata. Masukkan mentega leleh, aduk rata.
Tuang dalam 3 buah loyang ukuran 22×22x4cm, oven hingga matang (180 C, 20¡V25 menit).
Dinginkan, basahi dengan air cherry hitam. Letakkan satu lapis cake, oles dengan krim kocok atau butter cream, lalu atur belahan cherry hitam di atasnya. Tumpuk diatasnya lapisan kedua, oles dan beri cherry hitam lagi, tumpuk lagi dengan lapisan teratas. Setiap lapisan jangan lupa dibasahi dengan air cherry hitam.
Rapikan, oles seluruh cake dengan krim kocok atau butter cream, hias dengan DCC serut/pagar/arabesque hingga tertutup semua. Semprotkan butter cream, hias dengan cherry merah.

Resep Kue Ulang Tahun (Tart Coklat Kacang)

Diposting oleh Fitriana Setya

Resep Kue Ulang Tahun (Tart Coklat Kacang)

Bahan :
- 250 gram putih telur
- 1/2 sendok teh garam
- 1 1/2 sendok teh emulsifier (SP/TBM)
- 150 gram gula pasir
- 50 gram kacang tanah bubuk
- 125 gram tepung terigu protein rendah
- 25 gram cokelat bubuk
- 1/2 sendok teh baking powder
- 50 ml susu cair
- 30 gram margarin, dilelehkan
- 1/2 sendok teh cokelat pasta

Bahan :
- 150 gram mentega putih
- 25 gram margarin
- 150 gram susu kental manis putih
- 50 gram selai kacang krimi
- 100 gram cokelat masak pekat, dilelehkan

Cara membuat cake:
1. Cake : kocok putih telur, garam, dan emulsifier sampai setengah mengembang. Tambahkan gula pasir sedikit-sedikit sambail dikocok mengembang
2. masukkan kacang tanah bubuk. Aduk rata. Tambahkan gula tepung terigu, cokelat bubuk, dan baking powder sambil di ayak dan diaduk rata bergantian dengan susu cair
3. Masukkan margarin leleh dan cokelat pasta sedikit-sedikit samabil diaduk perlahan
4. Tuang di loyang diameter 20 cm, tinggi 7 cm yang dialas kertas roti tanpa dioles margarin
5. Kukus 20 menit dengan api sedang sampai matang. Dinginkan
6. Oleskan: kocok mentega putih dan margarin sampai putih. Masukkan susu kental manis putih. Kocok rata. Tambahkan selai kacang dan cokelat masak pekat leleh. Kocok rata
7. Ratakan permukaan cake. Oleskan dengan olesan. Hias dengan sisa olesan.
8. Untuk untuk 16 potong.

Black Forest Cake

Diposting oleh Fitriana Setya

Black Forest Cake

Bahan Bolu:

6 butir telur ayam
150 g gula pasir halus
100 g mentega, lelehkan

Ayak:

125 g tepung terigu
25 g cokelat bubuk
1/2 sdt baking powder

Lapisan:

1 kaleng (480 g) ceri hitam
2 sdt tepung maizena
2 bungkus @250 g krim bubuk
250 ml susu cair dingin
3 sdm rum/kirsch
2 batang @ 250 g cokelat masak pekat/dark cooking chocolate
10 buah manisan ceri merah

Cara membuat:

Siapkan loyang bundar 20 cm, semir margarin dan taburi sedikit tepung terigu.
Panaskan oven hingga bersuhu 180 C.

Bolu:

Kocok telur dan gula hingga kental dan mengembang.
Masukkan campuran tepung terigu secara bertahap, bergantian dengan mentega leleh sambil aduk rata.
Tuangkan dalam loyang, ratakan.
Panggang dalam oven panas selama 35 menit hingga matang. Angkat dan dinginkan.

Olesan:

Tiriskan buah ceri, belah menjadi masing-masing dua. Sisihkan airnya.
Jerangkan airnya di atas api kecil hingga panas. Larutkan tepung maizena dalam air ceri, aduk rata.
Tuangkan ke dalam air ceri, masak hingga mendidih dan kental.
Masukkan ceri hitam, aduk rata. Angkat.
Campur krim bubuk dengan susu dingin. Kocok hingga kaku. Sisihkan.
Serut kasar cokelat masak dan sisihkan.

Penyelesaian:

Belah cake membujur menjadi 3 bagian yang sama.
Perciki masing-masing dengan rum/kirsch. Olesi salah satu permukaannya dengan sebagian adonan ceri hitam.
Tumpuk dengan satu potong kue. Olesi bagian atasnya dengan sisa adonan ceri hitam. Tutup dengan satu potong kue.
Olesi semua sisinya dengan krim kocok. Tutup keliling sisinya dengan cokelat serut sambil tekan-tekan hingga merekat.
Semprotkan sisa krim kocok bentuk hias pada permukaan kue. Hiasi dengan manisan ceri merah dan cokelat serut.
Simpan selama 3 jam dalam lemari es. Potong-potong dan sajikan.

Untuk 12 potong

http://www.resep-resep-kue.com/resep-detail.php?id=385

KEPEMIMPINAN

Diposting oleh Fitriana Setya

Tokoh pemimpin :Ir. Soekarno

Jakarta – Era kepemimpinan Soekarno, Tionghoa Indonesia menikmati kebijakan multiras yang mengayomi seluruh golongan dan bulan madu dengan penguasa. Bahkan salah satu orang terdekat Soekarno adalah Oei Tjoe Tat yang terakhir menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Dwikora.
Begitu presiden pertama republik tak berdaya, dengan surat sakti Supersemar Soeharto menjadi digdaya. Berbalik 180 derajat pula kebijakannya yang semula merangkul, menjadi memusuhi Tionghoa.
“Selaras dengan terjadinya Gerakan 30 September (G30S), dimulailah kampanye sinophopia atau anti-Tionghoa yang luas, disponsori kekuatan asing, terutama Inggris dan Amerika Serikat (AS). Di dalam negeri, Lembaga Pembinaan dan Kesatuan Bangsa (LPKB) menggunakan momen ini untuk menghantam Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki),” kata Benny G.Setiono, penulis buku Tionghoa Dalam Pusaran Politik.
Ia mencatat dalam Bab 49 bukunya, 25 Maret 1966 pemerintah menutup perwakilan kantor berita Hsinhua (sekarang ditulis Xinhua) dan mencabut seluruh kartu pers wartawannya.
“Mereka membelokkan opini rakyat Indonesia dengan menyatakan musuh bangsa dan rakyat Indonesia yang sesungguhnya adalah China yang berasal dari utara, yakni Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dengan serentak semua media massa Indonesia - yang lolos screening Angkatan Darat dan diizinkan terbit kembali – melakukan propaganda anti-Tionghoa dan anti-RRT,” tambah Benny.
Lebih jauh ia menjelaskan pada masa Orde Lama, inflasi menggila, sehingga dengan mudah Orde Baru menimpakan semua kesalahan pada orang Tionghoa yang dicap sebagai Kolone Kelima, tukang timbun, dan tidak peduli kepentingan rakyat.
Maka meletuslah kerusuhan anti-Tionghoa yang diiringi penjarahan, perusakan bahkan pembakaran rumah, toko, sekolah, mobil dan segala yang berbau Tionghoa. Termasuk unjuk rasa dan penyerangan Konsulat RRT di Medan, Jakarta, dan Makassar.

Berbagai Larangan
Benny yang waktu itu mahasiswa Universitas Res Publica menyaksikan mulai April 1966 tindakan kesatuan-kesatuan aksi mendapat dukungan militer yang mengeluarkan perintah penutupan 629 sekolah-sekolah Tionghoa, sehingga 272.782 murid dan 6.478 gurunya terlantar.
Dengan Surat Keputusan 6 Juli 1966, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melarang murid eks sekolah Tionghoa ditampung di sekolah swasta nasional, sedang di sekolah negeri hanya dibatasi kurang dari lima persen saja.
Tidak itu saja, Benny menyebutkan tanggal 8 Mei 1966 Pangdam Aceh, Brigjen Ishak Djuarsa memerintahkan seluruh Tionghoa WNA meninggalkan Aceh sebelum 17 Agustus 1966. Alhasil lebih dari 15.000 Tionghoa terpaksa angkat kaki dari Serambi Mekkah.
Sementara Pangdam Sriwijaya, Brigjen Makmun Murod mengizinkan Tionghoa WNA tinggal hanya di Pulau Bangka Belitung, kalau tidak mau, dipersilakan pulang ke RRT. Tanggal 20 Desember 1966 Brigjen Ryachudu mengusir ketua dan seluruh pengurus Chung Hua Kung Hui dari Kalimantan Barat. Sehari kemudian Walikota Makassar melarang Tionghoa WNA berdagang kebutuhan bahan pokok,
Benny menambahkan Juli 1966 Pangdam Brawijaya, Mayjen Soemitro melarang seluruh koran Tionghoa dan melarang penggunaan huruf dan bahasa China di muka umum, termasuk buku. Soemitro juga melarang Tionghoa WNA/stateless berdagang di kota, kecuali Surabaya; dilarang pindah domisili, dikenai pajak Rp 2.500 per jiwa dan menutup seluruh kelenteng di Jawa Timur dan Madura.
Bahkan 3 dan 21 Januari 1967 toko-toko Tionghoa WNA di luar Surabaya harus ditutup dan uang hasil penjualan barang dideposito dan dilaporkan ke panitia daerah. Dalam prakteknya, sumber SH mengalami tokonya diambil-alih tentara begitu saja, tanpa proses hukum apapun dan dibiarkan terlunta-lunta.

Kebijakan Resmi
Orde Baru menerapkan kebijakan melarang segala yang berbau Tionghoa, mulai dari yang paling ringan seperti ganti nama. Ini merupakan keputusan Presidium Kabinet No.127/U/Kep/12/1966.
Pengacara kenamaan Yap Thiam Hien mencatat tidak kurang dari 13 dokumen yang perlu diganti bersamaan dengan aturan ganti nama itu. Mulai dari Kartu Tanpa Penduduk, akta-akta, hingga berbagai rekening yang jelas memakan biaya tidak sedikit.
Seminar Kedua Angkatan Darat di Seskoad Bandung, 25-31 Agustus 1966 dipimpin Mayjen Suwarto memutuskan mengganti RRT menjadi RRC dan orang Tionghoa menjadi orang China. Keputusan ini dikukuhkan dengan Surat Edaran Presidium Kabinet RI No.SE-06/Preskab/6/1967 tanggal 20 Juni 1967.
Tanggal 6 Desember 1967 Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No.14/1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat-Istiadat China. Isinya semua upacara agama, kepercayaan dan adat-istiadat China hanya boleh dilakukan di lingkungan keluarga atau di dalam ruangan tertutup. Maka lenyaplah perayaan Tahun Baru Imlek, capgomeh, lomba perahu naga, bahkan tarian barongsai.
Ini disusul dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.4555.2-360 Tahun 1968 mengenai Penataan Kelenteng. Berikutnya ada Surat Edaran Menteri Penerangan No.02/SE/Ditjen/PPG/K/1988 yang melarang penerbitan dan percetakan tulisan/iklan beraksara dan berbahasa China.
Lalu Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri mengukuhkan penerapan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI) melalui SKB 01-UM.09.30.80 No.42. Kebijakan-kebijakan ini jelas-jelas mendiskriminasi Tionghoa Indonesia.

Melestarikan Rasialisme
Sepanjang era Soeharto nyaris tiada tahun tanpa tindakan rasial terhadap Tionghoa, baik yang dilakukan langsung aparat negara maupun ledakan gerakan massa yang sudah terlanjur disulut sentimen anti-Tionghoa. Benny mengingatkan huru-hara anti-Tionghoa di Bandung, 5 Agustus 1973.
Pemicunya tukang gerobak Asep bin Tosin tersenggol mobil VW yang dikendarai pemuda Tionghoa. Lalu Malapetaka 15 Januari 1974 (Malari) yang semula unjuk rasa menyambut kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka menjadi aksi rasialis terhadap toko-toko Tionghoa di Jakarta.
Dipicu perkelahian tiga siswa SGO di Solo, 22 November 1980, pecah kerusuhan anti-Tionghoa yang melebar ke Boyolali, Salatiga, Ambarawa, hingga melumpuhkan Semarang sampai tanggal 25 November.
Menjelang kejatuhan Soeharto, kerusuhan bukannya surut, malah menjadi-janji. Sebut saja di Purwakarta, 31 Oktober-2 November 1995; Pekalongan, 24 November 1995; Situbondo, 10 Oktober 1996; Tasikmalaya, 26 Desember 1996; Sanggau Ledo, 30 Desember 1995 - 2 Januari 1996; Tanah Abang, 28 Januari 1997; Rengasdengklok, 27-31 Januari 1997; Banjarmasin, 23 Mei 1997; Makassar, 15 September 1997 dan masih banyak lagi yang tidak terekam media.
Kerusuhan yang ujung-ujungnya menyasar toko-toko Tionghoa mencapai puncaknya pada 13-15 Mei 1998 yang dikenal sebagai May Riot di Jakarta dan sekitarnya.

Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

o Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

o Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya

Ø Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

o Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

o Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

Ø Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

Ø Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.


Ø Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

http://murtadinkafirun.forumotion.net/t6180-soeharto-dan-kebijakan-anti-tionghoa
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/

Kasih

Diposting oleh Fitriana Setya

kasih…
akan kau apakan sisa nafas ku ini??

sementara perjalanan hidup ku ini
penuh dengan karang yang meneruak ruak hatiku,,

gersangnya kota tak mampu menghapus
bias wajah nan ayumu….!!

bias mentari tak berarti tanpa hadirmu

di setiap langkah hidup ku..
demikian jauh ku inginkan dirimu
selalu ada untuk ku.

aku bagai pucuk2 cemara,
meski hasrat sebagai tangkai2 tak berdaya

haruskah jarak terlampaui oloh waktu??

meski terpendam hasrat dalam hati tuk bertemu
hanya engkau yang selalu ada di benak ku…

Konflik antar organisasi dan manajemen konflik

Diposting oleh Fitriana Setya

JAKARTA- Aksi demonstrasi penolakan harga BBM di depan gedung DPR berlangsung ricuh. Polisi beranggapan peserta aksi sudah melakukan tindakan pidana yaitu berulah brutal dan melampaui batas unjuk rasa.

"Unjuk rasa ini sudah menuju tindak pidana. Yang ditangkap semuanya dalam pemeriksaan. Kita pidana," kata Kapolda Polda Metro Jaya Irjen Untung S Rajab di DPR Sabtu (30/3/2012) malam.

Ditambahkannya, aksi para demonstran juga sudah melanggar tindak pidana karena sudah melakukan pengrusakan. "Aksi ini sudah brutal, merobohkan pagar dan minta masuk ke depan. Lalu dalam UU unjuk rasa itu maksimal aksi sampai jam 18.00 WIB," jelasnya.

Terpisah, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombes Agung Budi Maryoto menerangkan kronologisnya. Saat langkah persuasif polisi dilakukan, peserta aksi malah melakukan perlawanan dengan melemparkan bom molotov dan menyiramkan air keras

"Kita sudah komitmen jam aksi sampai 19.00 WIB, dan kita juga sudah mengajak ngobrol," katanya

Pihak polisi juga mencoba berbincang dengan para peserta aksi. "Kita juga sudah kasih air. Tiba-tiba ada yang melempar batu," jelasnya.

Polisi langsung membubarkan paksa para peserta aksi. Polisi menggunakan baracuda, water cannon dan tembakan gas air mata. Peserta aksi terpisah, ada yang membubarkan diri ke arah Semanggi dan ada yang ke arah Slipi. Hingga akhirnya, suasana kembali kondusif sekira pukul 22.00 WIB.
(ugo)

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK DAN STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Asumsi setiap orang memiliki kecenderungan tertentu dalam menangani konflik.
Terdapat 5 kecenderungan:
• Penolakan: konflik menyebabkan tidak nyaman
• Kompetisi: konflik memunculkan pemenang
• Kompromi: ada kompromi & negosiasi dalam konflik untuk meminimalisasi kerugian
• Akomodasi: ada pengorbanan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan
• Kolaborasi: mementingkan dukungan & kesadaran pihak lain untuk bekerja bersama-sama.
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.

INTERAKSI WIN –WIN
Berpikir Menang-Menang merupakan sikap hidup, suatu kerangka berpikir yang menyatakan : “Saya dapat menang, dan demikian juga Anda, kita bisa menang”. Berpikir Menang-Menang merupakan dasar untuk dapat hidup berdampingan dengan orang lain. Berpikir Menang-Menang dimulai dengan kepercayaan bahwa kita adalah setara, tidak ada yang di bawah ataupun di atas orang lain. Hidup bukanlah kompetisi. Mungkin kita memang menjumpai bahwa dunia bisnis, sekolah, keluarga, olah raga adalah dunia yang penuh kompetisi, tetapi sebenarnya kita sendirilah yang menciptakan dunia kompetisi. Hidup sebenarnya adalah relasi dengan orang lain. Berpikir Menang-Menang bukanlah berpikir tentang Menang-Kalah, Kalah-Menang, atau pun Kalah –Kalah.
1. Win-Lose (Menang – Kalah).
Paradigma ini mengatakan jika “saya menang, anda kalah “. Dalam gaya ini seseorang cenderung menggunakan kekuasaan, jabatan, mandat, barang milik, atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan mengorbankan orang lain. Dengan paradigma ini seseorang akan merasa berarti jika ia bisa menang dan orang lain kalah. Ia akan merasa terancam dan iri jika orang lain menang sebab ia berpikir jika orang lain menang pasti dirinya kalah. Jika menang pun sebenarnya ia diliputi rasa bersalah karena ia menganggap kemenangannya pasti mengorbankan orang lain. Pihak yang kalah pun akan menyimpan rasa kecewa, sakit hati, dan merasa diabaikan.
Sikap Menang-Kalah dapat muncul dalam bentuk :
Menggunakan orang lain , baik secara emosional atau pun fisik, untuk kepentingan diri.
Mencoba untuk berada di atas orang lain.
Menjelek-jelekkan orang lain supaya diri sendiri nampak baik.
Selalu mencoba memaksakan kehendak tanpa memperhatikan perasaan orang lain.
Iri dan dengki ketika orang lain berhasil
2. Lose-Win (Kalah – Menang).
Dalam gaya ini seseorang tidak mempunyai tuntutan, visi, dan harapan. Ia cenderung cepat menyenangkan atau memenuhi tuntutan orang lain. Mereka mencari kekuatan dari popularitas atau penerimaan. Karena paradigma ini lebih mementingkan popularitas dan penerimaan maka menang bukanlah yang utama. Akibatnya banyak perasaan yang terpendam dan tidak terungkapkan sehingga akan menyebabkan penyakit psikosomatik seperti sesak napas, saraf, gangguan sistem peredaran darah yang merupakan perwujudan dari kekecewaan dan kemarahan yang mendalam.
3. lose-Lose (Kalah – Kalah)
Biasanya terjadi jika orang yang bertemu sama-sama punya paradigma Menang-Kalah. Karena keduanya tidak bisa bernegosiasi secara sehat, maka mereka berprinsip jika tidak ada yang menang , lebih baik semuanya kalah. Mereka berpusat pada musuh, yang ada hanya perasaan dendam tanpa menyadari jika orang lain kalah dan dirinya kalah sama saja dengan bunuh diri.


4. Win (Menang)
Orang bermentalitas menang tidak harus menginginkan orang lain kalah. Yang penting adalah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang bermentalitas menang menjadi egois dan akan mencapai tujuannya sendiri. Jika hal ini menjadi pola hidupnya maka ia tidak akan bisa akrab dengan orang lain, merasa kesepian, dan sulit kerja sama dalam tim.
5. Win-Win (Menang-Menang)
Menang-Menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi. Menang-Menang berarti mengusahakan semua pihak merasa senang dan puas dengan pemecahan masalah atau keputusan yang diambil. Paradigma ini memandang kehidupan sebagai arena kerja sama bukan persaingan. Paradigma ini akan menimbulkan kepuasan pada kedua belah pihak dan akan meningkatkan kerja sama kreatif.

Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
• meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
• Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
• Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik.
• Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
• Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
• Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
• Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• Konflik antar atau tidak antar agama
• Konflik antar politik.
• Cara-cara Pemecahan konflik
• Usaha manusia untuk meredakan pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan dinamakan “akomodasi”. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tersebut dengan cara bekerja sama. Bentuk-bentuk akomodasi :
• 1. Gencatan senjata, yaitu penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu, guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya : untuk melakukan perawatan bagi yang luka-luka, mengubur yang tewas, atau mengadakan perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagamaan, dan lain-lain.
• 2. Abitrasi, yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga yang memberikan keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan berulangkali di mana saja dalam masyarakat, bersifat spontan dan informal. Jika pihak ketiga tidak bisa dipilih maka pemerintah biasanya menunjuk pengadilan.
• 3. Mediasi, yaitu penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat. Contoh : PBB membantu menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dengan Belanda.
• 4. Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya : Panitia tetap penyelesaikan perburuhan yang dibentuk Departemen Tenaga Kerja. Bertugas menyelesaikan persoalan upah, jam kerja, kesejahteraan buruh, hari-hari libur, dan lain-lain.
• 5. Stalemate, yaitu keadaan ketika kedua belah pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, lalu berhenti pada suatu titik tidak saling menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua belah pihak tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur. Sebagai contoh : adu senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada masa Perang dingin.
• 6. Adjudication (ajudikasi), yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
• Adapun cara-cara yang lain untuk memecahkan konflik adalah :
• 1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami keluar, dan sebagainya.
• 2. Subjugation atau domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sudah barang tentu cara ini bukan suatu cara pemecahan yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.
• 3. Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.
• 4. Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati oleh kelompok minoritas. Kelompok minoritas sama sekali tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk melakukan kerja sama dengan kelompok mayoritas.
• 5. Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik.
• 6. Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.


http://andrie07.wordpress.com/2009/11/25/faktor-penyebab-konflik-dan-strategi-penyelesaian-konflik/
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Konflik#_
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Konflik#section_8
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Penyelesaian_konflik


Pendapat
Indonesia dikenal oleh dunia sebagai negara demokrasi terbesar setelah Amerika Serikat dan India. Indonesia dianggap sukses mengawal demokrasi. Perubahan dari negara otoriter di era Soeharto menjadi negara yang demokrasi. Keberhasilan tersebut mendapat appaluse dan acungan jempol dari negara luar.

Namun bagi Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jenderal TNI (Purn) Wiranto dalam dialog Merah Putih kerjasama antara Perum LKBN Antara, LPP RRI dan LPP TVRI mengatakan demokrasi adalah cara bukan tujuan. Demokrasi yang ideal itu adalah cara untuk mencapai kesejahteraan rakyat bukan sebagai pencitraan pemerintah. Demokrasi yang hanya bertumpu kepada pencitraan adalah kepalsuan.

“Demokrasi bukan mencari pencitraan dan applause dari dunia Internasional. Apakah kebanggaan dan applause itu bisa mengenyangkan perut rakyat. Itu demokrasi yang absolut dan tidak real. Demokrasi tumbuh kepada kepalsuan dan keberhasilan yang tidak real. Dan itu tidak akan mencapai tujuan yang sesungguhnya,

Demokrasi yang dipahami oleh rakyat, kata Wiranto, adalah dapat mensejahterakan kehidupan rakyat, biaya sekolah murah. Rakyat tidak memahami apa yang dilakukan oleh elit politik.

Sementara itu terkait dengan maraknya parlemen jalanan seperti penolakan rencana pemerintah menaikan harga BBM, menurut dia adalah wajar apabila dilakukan secara tertib dan sesuai dengan prosedural yang berlaku. Demokrasi dengan hukum harus seimbang dan berjalan beriringan.

Apabila demokrasi lebih kuat daripada penegakan hukum maka yang terjadi adalah kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan berujung tindakan anarkis. Begitu pula sebaliknya apabila hukum lebih kuat daripada demokrasi maka negara berada pada sistem yang otoriter.

“Hukum dan demokrasi harus berjalan seimbang karena berujung kepada demokrasi yang mampu menciptakan pemerataan dan keadilan ekonomi, mengkompromikan antara hak dan kewajiban. Demokrasi itu antara kebebasan dan keterikatan dalam hukum dan kompromi antara kemajemukan dan persatuan bangsa,

“Bangsa Indonesia saat ini baru mencari format demokrasi yang baik seperti apa. Demorkasi itu tidak harus sama,

Tentang wanita

Diposting oleh Fitriana Setya

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh

~✿ Aku Bangga Jadi Wanita ✿~

Aku bangga terlahir sebagai seorang wanita. Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah meletakkan surga di bawah telapak kaki seorang ibu. Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah menyematkan wanita sholehah sebagai perhiasan dunia yang terindah. Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Rasul mengatakan seorang wanita sholehah lebih baik daripada 1000 lelaki yang sholeh.

Aku lalu bertanya, sesungguhnya apa yang membuatku bisa begitu mulia? Apakah ketika aku menjadi seorang wanita karir? Apakah ketika aku bisa merebut posisi laki-laki di ranah pekerjaan? Apakah ketika aku bisa menjadi pemimpin kaum lelaki? Apakah ketika aku bergelar sarjana, master dan doktor? Apakah ketika pesona tubuhku melenakan jutaaan pasang mata yang melihatnya? Apakah ketika aku merasa bisa berdiri sejajar dengan kaum lelaki di sektor publik?

Aku terlahir sebagai wanita yang kusadari memang ada yang berbeda. Aku memiliki kelembutan untuk menyayangimu. Aku memiliki kesabaran untuk menjadi sandaranmu. Aku memiliki ilmu untuk membantumu. Aku memiliki cinta untuk menjadikanmu nyaman dengan kehadiranku. Aku memiliki rasa hormat untuk membuatmu menjadi dihargai. Aku memiliki ketegasan untuk menjaga kehormatanku.

Wanita menjadi mulia saat ia bisa menjadi seorang istri yang bisa mendukung perjuangan suami, menjadi seorang ibu yang bisa mencetak generasi idaman umat, menjadi anggota masyarakat yang bisa berperan dalam lingkungannya, dan menjadi seorang hamba yang takut pada Rabbnya.

Wanita menjadi mulia saat tak silau oleh bujuk rayu dunia, tak luntur oleh terpaan badai ujian, tak goyah oleh kilauan permata, tak runtuh oleh ganasnya gelombang badai kehidupan, dan menjadi sosok yang tegar sekuat batu karang.

Wanita menjadi mulia bukan karena balutan busana seksinya. Ia menjadi mulia dengan hijabnya, hijab yang hanya akan dibuka pada orang yang layak untuknya. Karena Ia laksana mutiara di tengah lautan, yang tidak sembarangan orang bisa menyentuhnya, bukan laksana mawar di pinggir jalan yang setiap orang bisa memetiknya bahkan membuangnya sesuka hatinya.

Wanita tak akan menurun kemuliannya saat tidak dianggap berkulit putih, bertubuh langsing, berambut lurus, berwajah cantik, dan berbarang merk mahal dan terkenal. Tapi dia akan menunjukkan diri dengan akhlak mulianya, kelembutan hatinya, kesantunan lisannya, ketulusan senyumnya, keteduhan pandangannya, kecerdasan fikir dan emosinya, serta keteguhan sikapnya.

Wanita tak lebih menurun kemuliannya ketika Ia hanya menjadi ibu rumah tangga. Bahkan itu adalah profesi paling mulia bagi seorang wanita, ummu warobatul bait, yang dimata para feminis dan pejuang gender tak ada nilainya. Bukankah kemuliaan tertinggi hanya di mata Allah? Dan menjadi ibu dan pengatur rumah tangga adalah multiprofesi tanpa gaji tapi berpahala tinggi. Di tangan seorang istrilah dukungan utama perjuangan suami, sandaran rasa lelah suami, tempat terindah keluh kesah suami, dan hiburan paling mujarab bagi suami.

Di tangan seorang ibu lah generasi dilahirkan, dipersiapkan, dididik dan diperhatikan. Dialah madrasah pertama dan utama, yang melahirkan calon-calon generasi andalan umat. Dialah manajer rumah tangga paling handal, direktur keuangan paling mumpuni dan partner paling hebat untuk keluarga, yang menjadikan rumahnya adalah baity jannati bagi siapa saja yang berada bersamanya.

Maka berbanggalah dengan peranmu wahai wanita, dan jadikanlah dirimu sebenar-benar perhiasan dunia.



Lembut mu tak berarti kau mudah dijual beli
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti
Lembut bukan hiasan bukan jua kebanggaan
Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati

Disebalik bersih wajah mu disebalik tabir diri mu
Ada rahasia agung tersembunyi dalam diri
Itulah sekeping hati yang takut pada ilahi
Berpegang pada janji mengabdikan diri

Malu mu mahkota yang tidak perlukan singgasana
Tapi ia berkuasa menjaga diri dan nama
Tiada siapa yang akan boleh merampasnya
Melainkan kau sendiri yang ikhlas dan terikat ikatan suci

Ketegasan mu umpama benteng negara dan agama
Dari dirobohkan dan jua dari dibinasakannya
Wahai puteriku sayang kau bunga terpelihara
Mahligai syurga itulah tempatnya



Saat aku bangun pagi dan menyiapkan segala kebutuhannya, maka Allah telah menyediakan pahala. Ketika aku mengancingkan bajunya dan menyisir rambutnya, maka Allah juga menyediakan pahala.

Saat kucuci dan kusetrika baju-bajunya, maka setiap gerak jariku bernilai pahala. Saat kusiapkan santap siang dan malamnya, maka setiap butir nasinya adalah pahala.

Saat aku berdandan dan tersenyum dengan kepulangannya, maka tak luput dari pahala. Saat kuseka peluhnya dan kusiapkan segelas teh hangat untuknya, maka setiap usapan dan tegukannya adalah pahala.

Bahkan saat kami saling menggenggam jemaripun, Allah meruntuhkan dosa-dosa kami, dan menjanjikan pahala ketika malam-malam menyelimuti kehangatan kami berdua, dalam bilik kerinduan menuju barokahNya…

Dan kini kami berlomba untuk meraih jannahNya..
Amin ya Rabb…
NB dari Nisa : Bangga jadi wanita...? Muliakanlah diri sndiri sebagaimana cara Islam memuliakanmu, wahai saudariku tercinta. . .

Senyum (✿◠‿◠)
Annisa Mutiara Hati

yang ingin copas, jangan lupa cantumkan sumbernya yaa ^^,

yang benar datangnya dari Allah dan yang salah datang dari pribadi Nisa sndiri yang masih dhoif

Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh